Gotong royong yang dulu digagas pertama kali oleh pendiri bangsa, Ir. Soekarno kian hari semakin terkikis dengan budaya individual ditengah persaingan yang begitu ketat dalam mencapai tujuan tertentu, kenyataan inilah yang membuat nilai-nilai sosial ditatanan masyarakat yang sejak dulu sudah ditanamkan oleh nenek moyang kita luntur seiring dengan perkembangan jaman. padahal untuk mencapai suatu tujuan dan cita-cita bersama seharusnya dikerjakan secara bersama-sama.
Maka dengan kenyataan inilah, pemerintah desa Plorengan kembali melakukan sebuah inovasi baru dalam merangkul masyarakat agar terus menanamkan kebudayaan "Gotong Royong". kegitan gotong royong dalam pembangunan jalan desa sedikitnya melibatkan hampir 99% masyarakat Desa Plorengan, kebersamaan dan ikatan persaudaraan atas kepentingan bersama menjadi satu ketika semua masyarakat desa terlibat aktif, tanpa harus melihat tatanan dan golongan yang ada. masyarakat saling bahu membahu seiring kegiatan gotong royong.
Kegiatan Gotong royong masyarakat Desa Plorengan tidak hanya terlihat dalam pembangunan jalan desa saja tetapi juga dalam pembangunan rumah warga, penanganan bencana dan lain sebagainya. Budaya gotong royong harus terus dilestarikan, kegiatan yang rutin dilakukan untuk melestarikan kegiatan gotong royong salah satunya adalah kegiatan "LUNASAN" yang rutin dilaksanakan oleh masing-masing dusun untuk melakukan perawatan jalan baik itu jalan desa maupun jalan daerah.
Sabarno
23 Oktober 2022 05:35:00
Tahun ini belum mas Parso Wkwkwkkk...