ARTIKEL
PEMBANGUNAN TALUD
Hujan lebat yang mengguyur Desa Plorengan pada 20 Januari 2025 lalu telah meninggalkan dampak serius. Bencana longsor yang terjadi di beberapa titik tidak hanya merusak talud gedung desa, tetapi juga mengancam keselamatan permukiman warga dan infrastruktur penting lainnya. Menanggapi situasi darurat ini, Pemerintah Desa Plorengan bergerak cepat dengan mengambil langkah strategis untuk pemulihan.
Pemerintah Desa Plorengan berupaya untuk segera mengatasi kerusakan dengan merencanakan serta menganggarkan pembangunan kembali melalui Dana Desa (DD). Langkah ini diambil sebagai respons cepat untuk menanggulangi risiko yang lebih besar dan memastikan keamanan masyarakat. Ada tiga titik prioritas yang akan segera dibangun ulang karena dianggap paling membahayakan:
Talud Gedung Desa: Kerusakan pada talud ini berpotensi membahayakan bangunan kantor desa yang merupakan pusat layanan publik.
Talud Permukiman RT 001 RW 001: Titik ini menjadi perhatian utama karena posisinya yang berdekatan langsung dengan rumah warga, sehingga sangat mengancam keselamatan dan tempat tinggal penduduk setempat.
Talud Sayap Jembatan: Kerusakan pada talud ini dapat mengganggu kestabilan jembatan, yang merupakan akses vital bagi aktivitas sehari-hari warga.
Rencana penggunaan Dana Desa (DD) untuk penanganan pascabencana ini menunjukkan komitmen pemerintah desa dalam melindungi warganya dan memulihkan kondisi lingkungan. Dengan adanya tindakan cepat dan terkoordinasi ini, diharapkan Desa Plorengan dapat segera bangkit dan kembali pulih dari dampak bencana longsor.